Alhamdulillah ortuku masih sehat walafiat dan secara ekonomi jg cukup. Tapi nggak bisa dipungkiri, mereka makin senja. Ada hal-hal trtentu yg tdk bisa mrka lakukan sendiri. Khususnya yg berhubungan dg teknologi.
sempat minder dan ga nyaman juga masih tinggal dgn ortu. Tapi berita dari Jonggol itu sedikit banyak membuatku bersyukur. Ortuku yg cuma pny dua anak setidaknya tdk jauh dari salah satunya. Aplg aku yg tipe cuek. Kalau nggak "terpaksa" tinggal sama ortu, mgkn aku jarang nengokin dan jarang telpon.
Anaknya yg perpisahan TK, ibunya yg nangis bombay. Kalau bagiku, bukan pisahnya yg bikin sedih, tapi apa yg sudah dilalui selama 2th itu. Perubahan lingkungan setelah ini jg. Aku nggk suka dateng ke acara perpisahan
Ngeliat profesi temen-temen SDku skrg makin sadar bhwa nilai rapor bukan segalanya. Mrka dulunya B aja atau kurang di nilai akademik, nyatanya skrg pny skill masing-masing yg aku ga pny. Ngelas, hairstylist, jahit, dokter, dll
Mandangin muka anak 6th ku sambil melow.. teringat peristiwa menyedihkan buatku waktu dia masih 5 bulan dalam kandunganku. Waktu itu bertekad, apapun yg terjadi, anakku akan terus sama aku. Aku akan berusaha membesarkan dia meski misal sendirian. Masih nangis kalau inget
Dibalik kegalauan hamil kali ini, sebenernya jauhh di lubuk hati terdalam, aku meyakini kalau akan ada suatu masa dimana aku akan sangat bersyukur diberikan anak kedua ini. Aku tdk tahu apa, tp perasaan itu begitu kuat. Anak ini insyaallah akan menjd berkah besar.. aamiin
Jika memang dengan tinggal berjarak membuat ridho mereka mendekat, maka cukupkanlah rezeki kami untuk tinggal jauh dari mereka. Mampukan kami yaa Allah